Dalam kisah An Ember in the Ashes, ada 4 tahap ujian yang harus dilalui oleh Parjurit Mask. Ujian pertama adalah Ujian Keberanian, kemudian Ujian Kecerdikan di tahap kedua, lalu disusul Ujian Kekuatan di tahap ketiga, dan yang terakhir, sebagai penentuan mereka harus melalui Ujian Kesetiaan.
Dalam Ujian Keberanian, Elias harus menaklukkan ketakutan terbesarnya, yang merupakan salah satu bagian favoritku dalam novel ini. Oleh karena itu, dalam giveaway kali ini, aku akan mengambil tema dari Ujian Keberanian. Pertanyaannya adalah:
Apakah ketakutan terbesar dalam hidupmu, dan bagaimana caramu untuk menghadapi/menaklukkannya?
Tapi, sebelum itu, penuhi dulu syarat dan ketentuan berikut ini:
- Punya alamat kirim di wilayah Indonesia.
- Follow blog ini melalui akun WordPress atau bisa juga lewat email. Klik tombol follow yang ada di sidebar pojok kiri bawah.
- Follow akun Instagram @Person2805 dan @PenerbitSpring
- Share info tentang book tour dan giveaway ini di media sosial (Twitter atau Instagram)
- Jika di twitter: cantumkan link post ini dengan mention ke 2 akun di atas
- Jika di instagram: repost foto banner yang sudah saya upload di akun IG saya. Ikuti ketentuan yang ada di caption-nya.
- Jawab pertanyaan yang di atas dengan menyertakan Nama, akun media sosial, dan email, serta link share di kolom komentar di bawah ini.
- Giveaway berlangsung selama 6 hari (29 Maret – 3 April)
- Pengumuman pemenang pada tanggal 4 April 2017 di halaman ini.
Hadiah: Merchandise Set An Ember in the Ashes
Selamat ‘menghadapi rasa takut’ dan semoga beruntung!
Eiiittt….!! Karena ini adalah giveaway plus-plus… masih ada satu giveaway berhadiah buku dan merchandise set yang menunggu kalian di Fanpage Penerbit Spring tanggal 4 April nanti (ketentuan giveaway akan diumukan oleh Penerbit Spring). Yang kalian harus lakukan hanyalah mengumpulkan kepingan puzzle yang akan diberikan oleh masing-masing host blogtour dalan 5 hari ke depan.
Berikut saya berikan 4 kepingan puzzle yang harus kalian kumpulkan.
Selamat berburu puzzle!
[UPDATE] PENGUMUMAN PEMENANG BLOGTOUR AN EMBER IN THE ASHES
Sebelumnya terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dan berbagi soal ketakukan terbesar. Beberapa sangat relate dengan saya dan merasa terbantu oleh solusi yang kalian berikan untuk menghadapi ketakutan tersebut. Semoga kita semua bisa menghadapi dan menaklukkannya agar mampu melangkah mencapai tujuan tanpa dibayang-bayangi oleh rasa takut.
Selanjutnya, saya umumkan saja pemenangnya,
Selamat kepada WOMOMFEY kamu berhak mendapatkan Merchandise Set An Ember in the Ashes dari Penerbit Spring
Untuk teman-teman yang belum beruntung, jangan khawatir. Masih ada giveaway final di fanpage Penerbit Spring. Semoga beruntung!
~ Sampai jumpa di giveaway berikutnya ~
Rimadian Ulfa Yusfia said:
Nama: Rimadian Ulfa Yusfia
Akun Twitter: @AdinRim
Email: rulfayusfia@gmail.com
Link Share: mobile.twitter.com/AdinRim/status/846989543190548480?p=v
Jawaban: Meski di mata orang lain mungkin sepele, ketakutan terbesar saya adalah gagal melakukan sesuatu. Emang sih kesannya gimana gitu, soalnya suka ada quote yg bilang, “Jangan takut gagal.” tapi mau gimana lagi. Sekali gagal dalam suatu hal, bukannya termotivasi, malah bikin nge-drop total. Dan untuk cara mengatasinya gimana, ya? Sebenarnya saya masih bingung *kalau udah ada cara, mungkin nggak akan jadi sesuatu yg saya takutin*. Saya ngikutin kata orang: “masalah akan berlalu karena tergilas waktu.” biarin aja kecewa, toh nanti lama-lama perasaan kek gitu pasti digantikan oleh hal-hal baru. Jadinya, untuk sementara cara menanggulanginya yaitu cari kesibukan lain, baru nanti berusaha lagi dari awal. Wml 🙂
LikeLike
storyofjho said:
Nama : Yosef Arie Setyawan
Akun IG : @storyofjho
Email : storyofjho@gmail.com
Link share : https://www.instagram.com/p/BSNxnPalPL-/
Jawaban : Hal yang paling saya takutkan adalah tanggung jawab dunia. Menurut tatanan dunia yang sekarang ini saya tinggali, ada tanggung jawab besar yang harus saya ambil seperti menikah, mencukupi kebutuhan hidup orang tua, memiliki pekerjaan dengan gaji diatas umk, memiliki tabungan untuk anak-anak dimasa mendatang Dan lain sebagainya. Tanggung jawab ini mengerikan buat saya. Membayangkannya saja saya tidak berani. Semua orang akan sampai pada titik itu, tapi saya merasa tak nyaman jika harus membahas perjara ini dalam suatu diskusi. Terlebih harus menyampaikan segala persiapan yang sudah saya kerjakan untuk memenuhi tanggung jawab tadi. Saya belum siap untuk itu. Tanggung jawab tadi tentu saja tidak bisa saya tinggalkan, dengan kata lain saya harus menghadapi ketakutan tadi. Yang membuat saya takut karena tanggung jawab tadi tidak hanya melibatkan pribadi saya sendiri tapi juga orang lain.
LikeLike
dayu ledys said:
Nama : Ida Ayu Putu Ledys Deviyani
Akun IG : hiskeyri
Akun twitter : dayuledys
Email : dayu.ledys@yahoo.co.id
Iink share : https://mobile.twitter.com/dayuledys/status/847261114937163777 dan instagram.com/p/BSP6Qp9AhLN/
Jawaban :
Sepertinya konsep tes di novel ini mirip dengan tes simulasi di novel/film Divergent yah hihihi, sangat menarik.
Ketakutan terbesarku? Dan caraku mengatasinya?
Kalau aku sudah punya cara untuk mengatasinya seharusnya ini tidak menjadi ketakutanku lagi, tapi meski aku sudah punya cara pun nyatanya ketakutanku atas hal ini tetap saja datang dan makin lama makin menjadi.
Aku takut akan pikiranku sendiri. Kenapa? Kadang pikiran kita terlalu lepas kendali, terlau susah untuk diatur, terutama pikiran negatif dan kekhawatiran terhadap hal yang belum terjadi. Bahasa yang lagi sering dipakai sekarang mungkin ini disebut “OVERTHINKING” dan sumpah! Ini bener bener bisa membunuh.
Aku bisa tiba-tiba nangis, bisa tiba-tiba takut kehilangan, bisa tiba-tiba marah, semua karna pikiranku yang jarang banget berhenti bekerja. Kalau sudah begini, rasanya susah untuk relax.
Aku sudah mencoba berbagai cara untuk menghentikan ini, kadang berhasil, tapi kadang tidak. Kadang aku dikalahkan oleh pikiranku sendiri, sampe akhirnya aku cuma bisa mojok di kamar, dan ngerasa pusing.
Salah satu hal yang aku lakukan adalah menulis, menumpahkan segalanya dalam bentuk kata sampe jariku lelah, atau menyanyi keras-keras mencoba fokus pada nada-nada dan lirik yang menyenangkan, kadang juga mencoba memikirkan hal hal positif, kadang aku keluar rumah untuk mengalihkan perhatianku, dan yang sering kali berhasil tapi butuh usaha keras yaitu mencoba mengabaikan pikiranku, dan bangkit.
Sampai hari ini aku masih mencoba lebih mengenal diriku agar ketakutan ini bisa lebih terkendali, dan ya aku harap aku berhasil.
LikeLike
Bety Kusumawardhani said:
Nama: Bety Kusumawardhani
Akun media sosial: @bety_19930114 (twitter)
Email: aki.no.melody@gmail.com
link share: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/847470430608736256?p=v
Dosa. Aku takut banget kalo berbuat dosa. Aku akan berpikir dahulu sebelum bertindak dan menimbang-nimbang dampak dari setiap perbuatan yg akan aku lakukan. Jika sekiranya berdampak baik, aku melakukannya. Jika tidak baik, aku akan menghindarinya. Tidak lupa untuk meminta ampunan pada Tuhan sekiranya aku telah melakukan dosa tanpa aku sadari.
LikeLike
womomfey said:
Nama: Kitty
Akun twitter & IG: @WoMomFey
e-mail: kitty.wibisono@gmail.com
Link share:
– twitter: https://twitter.com/WoMomFey/status/847547244790272000
– IG: https://www.instagram.com/p/BSRy2dQhnBA/?taken-by=womomfey
My greatest fear is:
leaving my kids dependently in their (very) young age and finally they can’t survive through their lives!
My anticipation is:
sharing all my knowledge to them, especially for practical life skill. I think this is really important for them (especially in their early age) as their key to move forward in this life, with or without me as their mum. I also prepare some investment for their future (at least to give them a financial support for their education) in case there’s something happened with me.
LikeLike
Fina Maulida said:
Nama : Fina Maulida
Akun Twitter : @blueternity_
Email : finaa0802@gmail.com
Link Share : https://twitter.com/blueternity_/status/847607100393926657
Ketakutan terbesarku adalah aku takut keluar dari zona nyaman. Banyak yang bilang jika ingin berkembang maka harus berani keluar dari zona nyaman. Aku menyadari ada beberapa hal yang membuatku takut keluar dari zona nyaman. Salah satunya, aku tidak percaya dengan diriku sendiri. Aku takut melakukan suatu hal baru yang sebelumnya belum pernah kulakukan. Aku selalu bertanya-tanya mampukah aku melakukannya dengan baik? Jika aku tidak berhasil melakukannya maka kegagalanlah yang akan aku dapatkan dan itu menambah ketakutanku. Aku juga takut masuk ke lingkungan baru di mana aku tidak mengenal siapapun. Aku takut mendapat penolakan. Aku tidak berani mengambil semua risiko itu, mungkin karena itulah yang membuatku takut keluar dari zona nyamanku.
Dan caraku menghadapinya adalah aku mencoba berpikir bahwa rasa takut itu semu. Rasa takut hanya ada dalam pikiranku sendiri yang belum tentu benar adanya. Aku mempersiapkan mental dan pengetahuan. Seperti mencari informasi sebanyak mungkin yang bisa kudapatkan, tentang lingkungan baru yang akan aku tuju. Sampai saat ini aku masih takut keluar dari zona nyaman tapi aku mencoba menyambut ketidakpastian di depan, dengan tangan terbuka.
LikeLike
Insan GumelarCiptaning Gusti said:
Nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
akun media sosial: ig → @callmeinsan | tw → @san_fairydevil
dan email: alamadt_saya@yahoo.com
serta link share : https://twitter.com/san_fairydevil/status/847708258198470656
Apakah ketakutan terbesar dalam hidupmu, dan bagaimana caramu untuk menghadapi/menaklukkannya?
Ketakutan terbesarku adalah ketika aku tidak lagi percaya dengan diriku sendiri. Ketika aku meragukan bakat dan kemampuanku. Aku takut jika pada akhirnya aku hanga jadi orang yang malah membohongi diri sendiri dengan berpura-pura menjadi orang lain hanha karena aku tidak percaya dengan apa yang aku miliki.
Caraku untuk menghadapinya adalah dengan percaya diri dan terus mengasah apa yang aku pikir itu adalah krlebihanku. Aku akan menanamkan pemikiran bahwa jika mereka bisa melakukan sesuatu dengan baik maka aku juga bisa melakukan hal yang sama dengan kemampuan yang aku miliki. Intinua yang akan aku lakukan adalah bersikap percaya diri tapi juga mrngetahui batasan aku harus memilikinya. Sebab jika tidak aku akan menjadi seseorang yang sombong. 😆😆
LikeLike
Siti said:
Nama: Siti Aminahtuz. Z
Akun media sosial: syar_a
Email: saminahz@yahoo.com
Link share: https://www.instagram.com/p/BSUGZ3Pgr9i/
Apakah ketakutan terbesar dalam hidupmu, dan bagaimana caramu untuk menghadapi/menaklukkannya?
Well, ketakutan terbesarku banyak…
Tapi yang paling mengganggu adalah ‘peduli akan pikiran orang lain tentang diriku’
Ya! Aku gak takut sama kegagalan, bertingkah konyol, berpendapat out of the box, atau yang lainnya…
Tapi aku taku sama apa yang akan orang lain pikirkan saar aku melakukan hal” tersebut.. Tidak, tidak hanya hal” diatas, tapi juga hal” remeh seperti caraku berbicara, pakaianku dll.
Menyebalkan ketika tahu, bahwa aku ‘secara tidak langsung’ dikendalikan oleh orang lain….
Dan cara aku menghadapinya adalah
Be an Introvert..
Yaa, cara yang salah, dan lebih ke menghindari daripada ke menghadapi/menaklukkan. But I’m already try what I can do.
But, yeah… Salah tetep aja salah, akibatnya aku gak merasa hidup.. Aku gak bisa ngeluarin ekspresi terbaik yang aku punya, ekspresi hidup seprti yang temanku sering keluarkan…
Aku hampir lupa caranya berekspresi selain lewat tulisan dan suaraku yang sumbang. Lupa..
Menyebalkan bukan, bagaimana hal yang belum tentu ada menjadikanmu boneka dan mengendalikannya. 😅
LikeLike
Siti said:
Btw itu aku ig yaa :3 lupa dituliis
Wish me luck
LikeLike
dayu ledys said:
Halo, maaf nimbrung , ehee ..
Gatel banget pengen komen, karna aku ngerasa hal yang sama banget dengan kamu. Emang susah banget ya kalo terlalu mikirin apa kata orang, dan aku juga gitu.
Awalnya aku juga memilih jadi introvert, dan ternyata setelah jadi introvert aku malah jadi seseorang yang super “overthinking” karna mungkin kurang temen dan kurang banyak orang yang bisa kuajak sharing.
Huft, ternyata bukan cuma aku yahh ..
*merasa ada teman seperjuangan*
LikeLike
deepzeta said:
Nama : Nafisah Irfani Setiasiwi
Akun instagram : deepzeta
Email : nafisahsetiasiwi@gmail.com
Link share : https://www.instagram.com/p/BSVUbiOAnFv/
Ketakutan terbesar dalam hidupku adalah :
1. Ketika aku lupa diri. Aku takut terbuai dengan kekayaan dunia yang sementara sehingga membuatku lupa akan kehidupan akhirat yang sudah pasti kekal. Caraku untuk menghadapi, tetap bersyukur dengan apapun yang aku miliki.
2. Mengecewakan kedua orang tua & orang² yang aku sayang. Entah mengapa dalam berkata-kata aku selalu mikir 2 kali karena aku takut apakah kata²ku ini akan menyinggung mereka atau enggak. Cara menghadapi dengan memilah kata² yang cocok ketika akan menjawab/berbicara dengan mereka, melakukan hal² yang membuat mereka bahagia, menuruti perkataan mereka terutama kedua orang tua serta menjaga sikap.
3. Berbicara di depan orang banyak. Ini adalah ketakutan yang sangat aku khawatirkan karena sampai sekarang aku sama sekali tidak percaya diri ketika tampil di depan umum. Dan bahkan kehilangan kata-kata saat disuruh berbicara di depan orang banyak. Namun aku berusaha meredam ketakutan itu dengan meyakinkan diri bahwa “aku harus bisa, salah tak apa, manusiawi” dan ketika tampil di depan umum, aku mencoba menghilangkan rasa takut itu dengan membayangkan aku sedang berbicara dengan anak-anak TK yang belum mengerti apa-apa.
LikeLike
Devira belin said:
Nama: devira belin
Twitter: @virscnd
Link share: https://mobile.twitter.com/Virscnd/status/848089179317706753
Jawaban:
Ketakutan terbesar itu hmm, menurutku si semua sama aja. Tapi rata” orang takut akan kegagalan. Dan takut dengan kegagalan itu biasanya akan berdampak negatif ke seseorang. Misal takut gagal dalam memulai usaha, karena ketakutannya dia ga pernah memulai usaha tersebut. Padahal jika dilakukan dengan kesungguhan, itu bisa berhasil. Apalagi jika takut kegagalan bergabung dengan kemalasan wkwk, lengkap deh. Misalnya aja takut gagal un, tapi males belajar. Ujung”nya h-1 baru belajar. Dan hasilnya? Lelah diakhir si. Jadi cara menghadapinya ya dengan melawannya. Jangan membiarkan ketakutan itu menguasai diri kita sendiri. Karena yg sukses itu bukan yg gapernah gagal, tapi orang yg gagal dan berhasil bangkit kembali 🙂
LikeLike
Mathar said:
Nama: Ummi Haniefa
Twitter: @fumichanief
Email: ummihaniefadh@gmail.com
Link share: https://twitter.com/fumichanief/status/848071561466716161
Apakah ketakutan terbesar dalam hidupmu, dan bagaimana caramu untuk menghadapi/menaklukkannya?
Jawaban:
Kematian dan datangnya hari kiamat. Enggak ada ketakutan terbesar dalam hidupku selain dua hal tersebut. Sebab dunia ini fana. Bisa hilang sewaktu-waktu. Sebab manusia hidup hanya sementara. Bisa mati suatu saat.
Bagaimana cara menghadapi? Perbanyak berbuat baik dan beribadah kepada Tuhan. Jauhi larangan-Nya, dan mengharap pahala-Nya 🙂
LikeLike
fasiiha said:
Nama: Fasiha
akun twittr: @fasiiha
Email: zhesui_fazz@yahoo.co.id
Link share : https://twitter.com/fasiiha/status/848212944831733761
Ketakutan terbesar di hidupku adalah perpecahan dalam keluarga.
Bagiku, lingkaran pertama hidup seseorang adalah keluarga. keluarga akan sangat berpengaruh dengan kehidupan tiap orang. Baik buruknya, sukses tidaknya..
Lalu caraku agar tidak terjadi perpecahan dgn kluarga adalah.. selalu menyayangi orang tua dan saudara2ku.. menurunkan ego agar tdak sering terjadi perselisihan.. selalu mengutamakan keluarga.
LikeLiked by 1 person
anabahtera said:
Nama: Ana Bahtera
Twitter: @anabahtera
Email: anabahtera@yahoo.co.id
Link share: https://twitter.com/anabahtera/status/848420647218716672
Apakah ketakutan terbesar dalam hidupmu, dan bagaimana caramu untuk menghadapi/menaklukkannya?
Jawaban:
Mengecewakan kedua orang tua.
itu adalah ketakutanku yang terbesar karena ketika aku kecewa, aku hanya menyakiti diriku sendiri, tapi jika karena perbuataanku kedua orang tuaku kecewa maka itu artinya aku mengecewakan lebih dari satu orang bakan akan berimbas kepada seluruh anggota kelyarga.
Cara menghadapinya aku sebaik mungkin melakukan semua yang tetap pada jalurnya, tidak melanggar nilai agama sperti yang selalu diingatkan orang tuaku. Selalu berdiskusi sebelum mengambil sebuah keputusan agar tidak salah langkah ke depannya.
LikeLike
Rina Fitri said:
Nama: Rina Fitri
Twitter: @Rinafiitri
Email: Riinafitrii68@gmail.com
Link Share: https://twitter.com/Rinafiitri/status/848442937495007233
Ketakutan terbesarku itu adalah takut mencoba sesuatu. Aku itu orangnya overthinking. Ketika ragaku masih stuck di tempat dan belum melakukan apa-apa, pikiranku sudah berjalan jauh mendahuluiku dan merangkai berbagai peristiwa, termasuk persitiwa buruk. Banyak sekali efek dari ketakutanku tersebut. Aku jadi takut untuk bertanya ketika di kelas, karena aku khawatir pertanyaanku tidak nyambung, tidak bagus, semua orang kemudian memandangku , menertawakanku, dan sebagainya. Aku juga jadi takut untuk mengendarai motor. Dulu ketika aku belum lancar mengendarai motor seperti sekarang, aku selalu berpikir ketika akan mencoba mengendarainya. Disuruh ke warung saja pakai motor aku berpikir dulu, nanti nyebrangnya gimana, beloknya gimana, gimana kalo orang ngeliat aku yang masih amatiran bawa motornya. Ke sekolah pun aku mikir, nanti pas di jalan ini gimana naik gundukannya, nanti parkirnya gimana, gimana caranya ngeluarin motor dari parkiran pas jam pulang sekolah. Rasanya aku ingin menghentikan rangkaian peristiwa buruk tersebut di pikiranku, tapi tidak bisa. Kalau sudah seperti itu maka caraku menanganinya adalah dengan memikirkan efek negatifnya apa. Misalnya ketika aku tidak berani mencoba mengendarai motor karena hal-hal buruk yang kupikirkan tersebut, maka aku mensugestikan kepada diriku sendiri kerugian apa yang akan aku alami. Kalau aku tidak bisa mengendarai motor, maka aku akan harus selalu menunggu dijemput, aku akan menjadi orang terakhir yang tinggal di sekolah di sore hari, bahkan terkadang sampai maghrib, aku tidak bisa pergi kemana-mana dengan leluasa, aku banyak ketinggalan event-event bagus di sekolah, dan lain sebagainya. Biasanya itu akan berhasil, dan membangkitkan semangatku untuk melakukan hal yang kutakuti tersebut.
LikeLike
Riza Putri Cahyani said:
Nama : Riza Putri Cahyani
Twitter : @Zhaa_Riza23
Link share : https://twitter.com/Zhaa_Riza23/status/848538334053847040
Email : rizaputricahyani@gmail.com
Jawaban :
Aku takut kehilangan iman dari hatiku, takut kepada dunia yg dgn mudah memperdaya sehingga aku melupakan kewajibanku sebagai seorang muslimah dan takut kepada malaikat yg kapan saja bisa diperintahkan Allah mencabut nyawaku sedangkan aku dalam kondisi lalai, Naudzubillah. Aku mengatasi ketakutanku dgn selalu mengingat Allah, berzikir kepada-Nya. Aku terus berusaha memperbaiki diri, walaupun aku tau ada kalanya iman seseorang naik turun tapi aku selalu berusaha mengingatkan diriku untuk selalu menaati perintah Allah karena aku tahu dunia hanya sementara.
LikeLike
Sofhy Haisyah said:
Nama : Sofhy Haisyah
Twitter : @Sofhy_Haisyah
Email : sofhyhaisyah28[at]gmail[dot]com
Link share : https://twitter.com/Sofhy_Haisyah/status/848672161606672384
Ketakutan terbesarku (saat ini) adalah kehilangan orangtuaku. Mereka berdua usianya sudah lewat setengah abad. Mencuri pandang saat mereka tidur di depan TV, membuatku sadar arti guratan-guratan lelah mereka selama ini. Padahal, disisi lain aku sebagai anak, belum bisa sama sekali membahagiakan mereka.
Yaa, meskipun begitu, sebisa mungkin ketakutan seperti diatas aku hilangkan dengan cara selalu berdoa hal-hal baik untuk kedua orangtuaku. Luangkan waktu untuk nonton TV sama-sama. Tidak pernah absen untuk makan bersama. Lalu, untuk saat ini aku berusaha untuk memberikan mereka kebahagiaan kecil dengan menyelesaikan studiku.
LikeLike